Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. (11 September 1984) adalah seorang ulama Indonesia keturunan Banten yang dapat menguasai isi dan kedudukan baris-baris  dari Kitab Suci Al-Qur'an. Beliau juga menguasai ilmu, makna dan status hadis dan berbagai kitab agama. Pada tahun 2013, Ustadz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute, dan tiga tahun kemudian mendirikan Akhyar TV, sebagai media komunikasi utama dakwah. Beliau juga seorang penulis aktif dan telah menulis beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia. Ustadz Adi Hidayat adalah nara sumber yang aktif dan berdakwah melalui siaran channel YouTube miliknya, yaitu Adi Hidayat Official

Perjalanan karier, dakwah, dan popularitas

Ustadz Adi Hidayat memulai pendidikan formalnya di TK Pertiwi Pandeglang pada tahun 1989 dan lulus sebagai siswa terbaik. Beliau kemudian melanjutkan pendidikan dasarnya di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas tiga, dan beralih ke SDN III Pandeglang pada jenjang IV hingga VI. Di kedua SD tersebut, ia juga mendapat predikat siswa terbaik, sehingga termasuk dalam kelas unggulan seluruh siswa terbaik se-Kabupaten Banten. Dalam acara ini, Beliau juga menjadi siswa teladan pertama. Dalam proses menerima pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga dikirim oleh orang tuanya ke Pesantren Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Sekolah umum di pagi hari, sekolah agama di sore hari hingga malam hari. Di sekolah ini, ia juga menjadi siswa berprestasi dan diminta menjadi dosen di setiap wisuda.

Pada tahun 1997, beliau melanjutkan pendidikan dari Tsanawiyyah ke Aliyah (sekolah menengah) di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyyah di Garut. Pesantren memadukan pendidikan agama dengan pendidikan umum dan telah melatih banyak santri peserta secara nasional dan internasional. Di pesantren inilah ia menerima norma-norma dasar utama berbagai mata pelajaran ilmu, termasuk ilmu umum dan ilmu agama. Guru utamanya, Buya KH. Miskun as-Syatibi adalah orang paling berpengaruh yang mengungkapkan kecintaannya pada Al-Qur'an dan memperdalam ilmunya.

Selama periode pendidikan, beliau memenangkan banyak penghargaan di Pondok, Kabupaten Garut, bahkan di Jawa Barat, terutama untuk syarah Al-Quran. Pada tingkat II, Aliyah bahkan utusan termuda dalam proyek Daurah Tadribiyyah dari Al-Quran, Pesantren Universitas Islam Madinah di Jogjakarta. Pamannya juga sering berpartisipasi dalam aktivitasnya. Rafiuddin Akhyar adalah pendiri Komite Dakwah Islam di Banten, Indonesia. Dia akan berpartisipasi dalam misi Dakwah di daerah Banten. 

Ustaz Adi Hidayat lulus dengan gelar dalam dua bidang (agama dan universalitas) dan diwajibkan untuk berada di pemimpin pendidikan M. Yunnan Yusuf. Pada tahun 2003, beliau mendapat undangan dari Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Perguruan Tinggi Syarif Hidayatullah Jakarta PMDK untuk bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Cairo hingga beliau diterima dan meraih predikat mahasiswa terbaik dalam proyek ospek. Pada tahun 2005, ia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyyah Dakwah Islamiyyah, Libya, meski harus keluar dari program FDI dengan IPK 3,98, beliau kemudian menerimanya. 

Di Libya, Ustadz Adi Hidayat melakukan penelitian mendalam tentang berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan Quran, Hadis, hukum, hukum, sejarah, bahasa, dll. Kecintaannya pada Al-Qur'an dan Sunnah membawanya untuk berpartisipasi dalam proyek khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha untuk memahami kedalaman makna kedua sumber hukum Islam ini. Selain pendidikan formal, beliau juga belajar bertalaqqi dengan masyayikh bersanad di Libya dan negara-negara yang ia kunjungi. Ia belajar Al-Qur'an di bawah bimbingan Syekh Dukkali Muhammad al`Alim (Muqri Internasional), Syekh Ali alLiibiy (Imam Libya di Eropa), Syekh Ali Ahmar Nigeria (Sejarah Perang) dan Syekh Ali Tanzania (Sejarah adDuri). Ustadz Adi Hidayat juga belajar tajwid dari Syekh Usamah (Libya). Adapun master tafsirnya adalah Syekh Tanthawi Jauhari (Syekh Agung al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) belajar ilmu hadis dari Ph.D. Shiddiq Basyr Nashr (Libya).

Di bidang Fiqh dan ushul Fiqh, beliau belajar dari Syekh arRabithi (Mufti Libya) dan Syekh Wahbah azZuhaili (cendekiawan Suriah). Ia memperdalam ilmu bahasa melalui Syekh Abdul Lathif sebagai Syuwairif (ahli bahasa dunia, anggota majma`allughah), Dr. Syekh Abdul Lathif. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), PhD. Abdullah Ustha (Ahli Nahwu dan Sharaf), PhD. Budairi alAzhari (ahli ilmu arudh) dan masyayikh lainnya. Sedangkan untuk ilmu sejarah, ia pernah belajar pada Ustadz Ammar al Liibiy (sejarawan Libya). Selain masyayikh, ia juga aktif mengikuti seminar dan dialog dengan para pakar di World Forum of Scholars di Libya. 

Pada akhir tahun 2009, ia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan direksi Khatib Jami` Dakwah Islamiyyah Tripoli. Beliau juga aktif terlibat dalam dialog internasional dengan pakar lintas agama dan berpartisipasi dalam berbagai seminar, termasuk program Islam tsaqafah di saluran televisi AtTawâshul di Libya. 

Pada awal 2011, beliau kembali ke Indonesia dan mengambil alih Pondok Pesantren al-Qur`an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Research Institute, sebuah yayasan yang didedikasikan untuk studi Islam dan pengembangan dakwah. Yayasan ini juga memiliki proyek luar biasa, antara lain: UAH Open School, Kaderisasi Ulama, AtTaisir Learning Center (TFT Project, Berbaq Project, Professional Class Project, dan Heart Project), Umrah dan Pariwisata, serta beasiswa. Pada November 2016, ia mendirikan Akhyar TV sebagai saluran publisitas utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat sangat aktif sebagai nara sumber untuk kajian agama, seminari dan lembaga lainnya. Ia juga seorang penulis aktif dan telah menciptakan sekitar 12 karya dalam bahasa Arab dan Indonesia. 

Tentang kesehariannya, Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA banyak memberikan ceramah agama di berbagai tempat. Jemaahnya banyak yang mengikutinya, karena ceramahnya tentang Islam mudah dipahami banyak orang. Selain itu, video pidatonya juga telah banyak dilihat oleh jutaan pengguna internet di jejaring sosial seperti YouTube dan Facebook. Bahkan akun Instagram Ustaz Adi Hidayat kini memiliki jutaan pengikut. Ustadz Adi Hidayat sering terlihat menuntut ilmu di berbagai tempat. Isi khotbahnya mudah dipahami, sehingga jemaah akan betah setelah belajar. Meski kerap disorot publik, kehidupan pribadi Ustadz Adi Hidayat jarang terekspos. Ustadz Adi Hidayat adalah anak dari Warso Supena (ayah) dan Hj. Rafiah Akhyar (ibu). Beliau memiliki 4 saudara kandung yaitu Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rakhmawati dan Ita Haryati. Ustadz Adi Hidayat menikah dengan Shufairok atau Mbak Iir, lahir di Lasem Rembang dan memiliki 3 orang anak. Putra ketiga mereka bernama Muhammad Abdullah Amali (Muhammad Abdullah Amali), lahir pada 29 Mei 2019, Rabu 24 Ramadhan.

Beberapa karya tulis Ustadz Adi Hidayat antara lain:

1. Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (tahun 2010)
2. Quantum Arabic Metode Akhyar (2011)
3. Ma’rifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (2012)
4. Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (2012)
5. Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (2012)
6. Persoalan Hadist-hadist Populer (2013)
7. Ilmu Hadist Praktis (2013)
8. Tuntunan Praktis Idul Adha (2014)
9. Pengantin As-Sunnah (2014)
10. Buku Catatan Penuntut Ilmu (2015)
11. Pedoman Praktis Ilmu Hadist (2016)
12. Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif (2017)
13. Muslim Zaman Now (2018)

Selain tulisan dari ustadz Adi Hidayat, ternyata beliau juga dijadikan tokoh dalam 2 buah buku yang sudah diakui oleh Perpustakaan Nasional

Sumber:
wikipedia